Ketua Umum Indonesia National Shipowners Association (INSA) Carmelita Hartoto mengatakan INSA mengapresiasi pasangan Joko Widodo dan Jusuf Kalla yang menaruh perhatian terhadap sektor maritim.
“Kami berharap, pemerintahan yang dibangun dapat membuktikan keberpihakannya bagi kemajuan maritime nasional, baik pelayaran, galangan, pelabuhan atau industri kelautan lainnya,” kata dia kepada Kompas.com, dihubungi Rabu (23/7/2014).
Sejak 2005, Indonesia melakukan pemberdayaan industri pelayaran nasional melalui asas cabotage. Hasilnya, kapal niaga nasional bertumbuh lebih dari 120 persen menjadi 13.224 unit. “Sehingga, dari sisi kapasitas yang kini mencapai 19 juta GT. Indonesia sudah menyalip posisi Malaysia dan Thailand,” ucapnya.
Terkait tol laut, Carmelita memberikan masukan agar konsep tersebut dibahas melalui proses dialog dengan semua pihak, termasuk pelaku usaha pelayaran yang lebih memahami realitas di lapangan. “Sehingga bukan hanya masukan pengamat, akademisi maupun perwakilan dari suatu kementrian yang sebenarnya tidak memahami historical pelayaran,” tukasnya.
Sebelumnya, Presiden dan wakil presiden terpilih Joko Widodo dan Jusuf Kalla memilih geladak kapal layar motor Hati Buana Setia yang merapat di Dermaga IX, Sunda Kelapa, sebagai tempat untuk menyampaikan pidato kemenangan, Selasa (22/7/2014) malam.
Koordinator acara pidato kemenangan Jokowi-JK, Jay Wijayanto, atau yang biasa disapa Bang Zaytun, menceritakan, pidato kemenangan di atas kapal yang tengah bersandar di dermaga rakyat itu merupakan simbol keberpihakan Jokowi-JK terhadap program maritim Indonesia.
“Program kemaritiman yang tampak selama ini ditinggalkan oleh pemerintah sebelumnya. Pak Jokowi dan Jusuf Kalla ingin menegaskan pesan itu,” ujar dia, Selasa malam.
ads yashi
Advertiser
Your Ads Here
0 Komentar untuk "Jokowi Pidato di Geladak Kapal, Pengusaha Pelayaran Senang"